Senin, 19 September 2011

BUMI JUAL SAHAM RP17,5 TRILIUN KE BUMI PLC

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk melepas kepemilikan saham perusahaan di PT Bumi Resources Minerals Tbk sebanyak 20,8 miliar unit atau 75,1 persen kepada Bumi Plc. Transaksi penjualan saham senilai Rp17,52 triliun itu akan membuat kepemilikan saham Bumi Resources di Bumi Resources Minerals berkurang menjadi 11,99 persen. 

Berdasarkan data informasi kepada pemegang saham yang dipublikasikan Bumi Resources di Jakarta, Senin, 19 September 2011, disebutkan, Bumi Resources telah menandatangani perjanjian jual beli dengan Bumi Plc, Vallar UK Investment Limited, dan Vallar Plc pada 10 Juni 2011.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Bumi Plc sebagai pembeli akan membayar dengan menerbitkan obligasi konversi (convertible bond) yang akan dikeluarkan oleh anak perusahaan.

Obligasi konversi tersebut nantinya dapat dikonversikan berdasarkan opsi pemegang saham obligasi itu menjadi saham di Bumi Plc. 

Pada penandatanganan perjanjian jual beli itu juga disebutkan Bumi Plc akan mengakuisisi saham yang dijual dengan harga Rp840 per unit atau 16,92 persen lebih tinggi dari harga rata-rata perdagangan di bursa selama 90 hari.

Bumi Resources menilai aksi penjualan saham kepada Bumi Plc itu masuk dalam kategori transaksi material. Nilai transaksi sebesar Rp17,52 triliun tersebut lebih dari 50 persen dari ekuitas perusahaan.

Selain itu, transaksi jual beli saham tersebut masuk dalam transaksi afiliasi, karena Bumi Plc sebagai pihak pembeli merupakan pihak yang terafiliasi. Pemegang saham utama perseroan dan anggota pengurus Bumi Plc juga menjabat anggota direksi Bumi Resources.

Bagi Bumi Resources, obligasi konversi yang terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek London (London Stock Exchange/LSE) merupakan aset dan instrumen pembayaran yang jauh lebih likuid dan berpotensi untuk digunakan sebagai instrumen dalam deleveraging perseroan. Hal itu juga akan memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Dengan penjualan saham Bumi di Bumi Resources Minerals, perseroan juga berharap akan lebih fokus dalam mengembangkan bisnis pertambangan batu bara. Apalagi, perseroan memiliki target menjadi sea-borne thermal coal terbesar di kawasan Asia.

Untuk merealisasikan aksi korporasi itu, Bumi berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 21 Oktober 2011.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Keuangan Bumi Resources Minerals, Yuanita Rohali, tidak bersedia menjelaskan terkait transaksi tersebut. "Sebaiknya tanya ke Bumi Resources," kata Yuanita kepada VIVAnews.com.

Sementara itu, Direktur Bumi Resources, Eddie J Soebari, belum merespons panggilan telepon (vivanews.com)