Kamis, 22 September 2011

BURSA SAHAM INDONESIA AMBRUK


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk, menyusul hengkangnya investor lokal dan asing secara massif dari lantai bursa. Aksi jual massif hari ini menyebabkan Indeks terpuruk di posisi 3.300 atau anjlok 328 poin.
Memburuknya kondisi lantai bursa juga dialami oleh sebagian besar bursa regional antara lain Indeks Komposit Shanghai turun 69,91 poin (2,78%) ke level 2.443,06, Indeks Hang Seng anjlok 912,22 poin (4,85%) ke level 17.911,95, Indeks Nikkei 225 turun 180,90 poin (2,07%) ke level 8.560,26 dan, Indeks Straits Times ambruk 72,85 poin (2,61%) ke level 2.718,94.  
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.750 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.900 per dolar AS. Pada Juni 2010 posisi rupiah tercatat paling melemah, saat Dolar sempat menembus Rp 9.120.
Pada perdagangan pagi  IHSG sudah menunjukkan kinerja yang negatif dengan turun 81,423 poin (2,21%) ke level 3.616,071 akibat buruknya prospek ekonomi global. Penurunan peringkat tiga bank raksasa di AS memperburuk krisis utang AS dan Yunani yang belum usai.  Indeks langsung terjun bebas sesaaat setelah pembukaan perdagangan.
Sementara penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 226,663 poin atau 6,14% ke level 3.470,831. Tekanan jual yang terjadi di seluruh lapisan saham menyebabkan koreksi pada IHSG merupakan yang paling parah di Asia.

Memasuki perdagangan sesi II, Indeks meluncur makin tajam hingga menyentuh posisi terendahnya di 3.361,562.

Menutup perdagangan hari ini, Kamis (22/9/2011), IHSG terjun bebas 328,351 poin  atau 8,89% ke level Rp 3.369,143. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 65,184 poin atau 10,14% ke level 578,207. Ini adalah posisi IHSG terburuk sejak 20 September 2010, ketika IHSG di posisi 3.384,556.