Jumat, 16 September 2011

INDONESIA AKAN JUAL 5 JUTA BAREL STOK MINYAK MENTAH

Bandung – Indonesia akan menjual stok minyak mentah sebanyak 4 juta hingga 5 juta barel pada bulan Oktober dan November agar lifting minyak mentah nasional pada akhir tahun mampu memenuhi target APBNP 2011 yang telah ditetapkan sebesar 945.000 barel per hari.

Sebanyak 7 juta barel minyak mentah akan dipertahankan sebagai cadangan strategis nasional. Saat ini produksi minyak mentah Indonesia telah mencapai 922.000 barel per hari atau lebih tinggi dari bulan lalu dan diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2011.

“Kita akan melepas stok minyak mentah kita yang ada di storage sehingga rata-rata lifting minyak kita akan menjadi lebih tinggi pada akhir tahun,” kata Wakil Kepala BPMIGAS Hardiono kepada wartawan disela-sela peresmian Komplek Terpadu Bantuan BPMIGAS dan KKKS senilai Rp4,6 miliar di Pangalengan, Jawa Barat kemarin.

BPMIGAS memperkirakan dengan best effort realisasi lifting tahun ini mampu memenuhi target yang telah ditetapkan pemerintah sementara pada tahun 2012 dengan best effort diperkirakan produksi minyak mentah Indonesia pada tahun depan akan mencapai 950.000 barel per hari.

Produksi minyak Indonesia memang bersumber dari mature fields sehingga terjadi penurunan alamiah sebesar 12 persen per tahun. Tanpa melaukukan upaya apapun maka produksi minyak mentah Indonesia saat ini seharusnya hanya 665.000 barel per hari dan tahun depan diperkirakan hanya sebesar 585.000 barel per hari.

Namun berbagai upaya yang dilakukan BPMIGAS berhasil menahan laju penurunan alamiah tidak lebih dari 3 persen sehingga produksi saat ini berada di kisaran 900.000 barel per hari. Beberapa upaya yang telah dilakukan adalah BPMIGAS adalah menekan angka unplanned shutdown dari 15.000 barel per hari menjadi hanya 10.000 barel per hari.

Hingga tanggal 5 September 2011, PT Pertamina EP merupakan urutan paling atas kontraktor kontrak kerja sama yang tidak mampu memenuhi target produksi minyan yang ditetapkan dalam APBNP-2011. Pertamina EP  hanya mampu memproduksi minyak sebanyak 122.350 barel per hari dari target yang ditetapkan sebesar 132.000 barel per hari.

Sebaliknya, PT Chevron Pacific Indonesia berhasil melampaui target produksi yang ditetapkan Pemerintah dengan capaian produksi sebesar 357.680 barel per hari dari target sebesar 356.820 barel per hari.