Selasa, 01 November 2011

IKPT MENANG TENDER EPC 2 BLOK CEPU


Jakarta - PT Inti Karya Persada Teknik dan PT Keisri akhirnya ditetapkan sebagai pemenang kontrak EPC 2 untuk desain dan instalasi pipa darat berinsulasi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jawa Timur.

KepaIa Divisi Hurmas, Sekuriti dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pranyana mengatakan penandatanganan kontrak EPC (engineering, procurement, and construction) 2 Blok Cepu itu akan dilakukan setelah adanya verifikasi.
”Nilainya belum bisa diumumkan Tanda tangan kontrak bisa dilakukan setelah diverifikasi dulu. Setelah pasti tidak ada ketentuan yang dilanggar. baru kontrak ditandatangani dengan nilai kontraknva diketahui,” ujarnya kemarin.

Gde berharap kontrak EPC 2 tersebut bisa segera ditandatangani dalam waktu dekat. Kontrak EPC 2 lalah bagian dan total Lima kontrak EPC Banyu Urip yang nilainya perkirakan mencapai total US$13 miliar.
Sebelumnya pada 5 Agustus 201 1, kontrak pertama dan terbesar untuk pembangunan fasilitas produksi minyak lapangan Banyu Unip senilai S$746,3 Juta sudah diteken antara Lobil Cepu Ltd dengan konsorsium Tripatra Engineers & Construction dan Samsung Engineering Co Ltd.
Selanjutnya pada 28 Oktober 2011. Mobil Cepu Ltd meneken kontrak EPC 4 untuk lasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (FSO) dengan konsorsium PT Scorpa Pranedya dan Sembawang Shipyard senilai US$298,7 juta. BP Migas berharap seluruh kontrak bisa ditandatangani tahun ini juga.
Berdasarkan keterangan resmi Exxon kemarin, kontrak EPC 2 akan merancang dan memasang jalur pipa darat berinsulasi yang tertanam di bawah tanah dan berdiameter 20 inchi, membentang dan fasilitas pengelola produksi (production processing facilities/PPF) ke pantai Tuban. dengan jarak sekitar 72 km.

Adapun fasilitas full-field production di Banyu Urip rnencakup 49 sumur pada 3 anjungan sumur, sebuah fasilitas pengolahan pusat (central processing facility/CPFl, dan pipa sepanjang 95 km untuk mengalirkan tuinyak ke fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (floating storage and offloading/FSO) bermuatan maksimal 1.7 juta barel.

Kapal tanker akan mengangkut minyak dan FSO tersebut ke pasar domestik dan dunia
Seluruh kontrak EPC ditargetkan selesai dalam 36 bulan. Produksi penuh sebesar 165.000 barel minyak per hari diharapkan bisa tercapai sesuai jadwal, yakni pada akhir 2013.
Proyek ini direncanakan. dapat menghasilkan kurang lebih 450 juta barel minyak selama masa kontrak.

Lapangan Banyu Urip mulai mengoperasikan fasilitas produksi awal pada Agustus 2009. Fasilitas ini telah mampu memproduksi 20.000 barel per hari. Mobil Cepu adalah operator dari Blok Cepu. (Sumber: Bisnis Indonesia)