Senin, 07 November 2011

KONSUMSI SOLAR SUBSIDI JAN-OKT. NAIK 12%

Jakarta - Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) mencatat realisasi konsumsi Bahan Bakar Minyak bersubsidi jenis solar pada periode Januari hingga Oktober 2011 mencapai 11.941.983 kiloliter, lebih tinggi 12 persen dibanding periode yang sama tahun 201. 

Sementara konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM)jenis Premium di Indonesia untuk periode Januari hingga Oktober 2011 telah mencapai 21.022.582 kiloliter, lebih tinggi 10,74% dibanding periode yang sama tahun lalu.. Sebaliknya konsumsi minyak tanah menurun hingga 27,23 persen menjadi 1.462.406 kiloliter.

Hal tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap melonjaknya impor minyak yang dilakukan PT Pertamina untuk memenuhi kebutuhan domestik akibat kurangnya kapasitas kilang BBM yang ada di Indonesia.

Total konsumsi seluruh jenis BBM bersubsidi periode Januari hingga Oktober 2011 mencapai 34,5 juta kiloliter sementara alokasi BBM bersubidi hingga akhir tahun ini yang ditetapkan Pemerintah dan DPR sebesar 40,3 juta kiloliter.

Pemerintah berupaya menekan semakin tingginya konsumsi BBM bersubsidi agar biaya subsidi yang harus ditanggung negara untuk hal tersebut dapat semakin turun sehingga APBN akan menjadi lebih sehat. Saat ini pemerintah memberikan subsidi BBM jenis Premium dan Solar untuk seluruh jenis kendaraan roda empat maupun roda dua, angkutan umum maupun mobil pribadi, jenis mobil mewah maupun mobil tua.

Pemberian subsidi kepada seluruh jenis kendaraan tersebut dinilai tidak mewakili rasa keadilan masyarakat dimana pemilik mobil mewah yang harganya diatas Rp100 juta keatas mendapat subsidi BBM dari Pemerintah sementara rakyat kecil di desa-desa yang tidak memiliki mobil mewah akhirnya hanya dapat menikmati subsidi BBM jika naik kendaraan umum. Dan penduduk di desa sangat jarang sekali menggunakan kendaraan umum jika hanya untuk pulang pergi ke ladang atau persawahan.