Minggu, 17 Juni 2012

KENAIKAN HARGA GAS UNTUK KESINAMBUNGAN PASOKAN

Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk merasa kenaikan harga gas yang mencapai 55% kepada industri Jawa Barat akan memberikan manfaat soal pasokan. Hal ini berkaca dari manfaat yang diperoleh industri Jawa Timur pasca kenaikan harga gas 2011 lalu.

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso menjelaskan, untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga gas di hulu, perseroan sebenarnya sudah melakukan serangkaian program sosialisasi kepada para stakeholder, termasuk dengan kalangan industri, baik formal maupun informal.

Menurut Hendi, penetapan harga gas baru yang mulai berlaku pada Mei 2012 lalu tidak dilakukan secara mendadak. “Setelah mendengar masukan dari pelanggan dan berdasarkan survei yang kami lakukan, harga baru yang kami tetapkan masih wajar dan terjangkau oleh industri,” ungkapnya dalam siaran pers, Minggu (17/6).

Hendi bilang, PGN tidak mungkin menanggung sendiri beban biaya akibat kenaikan harga gas oleh produsen yang mencapai lebih dari 200%.

Saat ini pasokan dari hulu ke PGN yang mengalami penyesuaian harga untuk wilayah Jawa Bagian Barat memiliki kontrak sekitar 600 juta british thermal unit per day (bbtud).

Dengan volume yang demikian besar, otomatis kenaikan harga gas dari hulu tersebut telah membuat beban PGN meningkat signifikan. “Kami sesungguhnya masih menanggung beban porsi pelanggan sebagai dampak kenaikan harga gas oleh produsen,” jelas Hendi.

Padahal, jika industri di Jawa Barat menerima penyesuaian harga tersebut bisa dipastikan pasokan akan sesuai kontrak. Manfaat itu sudah dirasakan industri di Jawa Timur. Harga gas di Jatim sudah naik dari US$ 6,5 menjadi US$ 8,8 per mmbtu sejak November 2011 lain.

Dia menjelaskan secara bertahap sejak Juni 2012, pelanggan industri di Jawa Timur akan menikmati kebutuhan gas sesuai kontrak. Pada .Juni 2012, maksimum kontrak pelanggan di Jawa Timur ada di kisaran 150 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Peningkatan pemakaian gas di Jawa Timur juga akan terus meningkat sampai akhir 2013 hingga di kisaran 180 mmscfd. Saat ini industri sedang mempersiapkan peralatan dan SDM bagi penyerapan pasokan baru.

PGN mencatat, dari 12.000 pelanggan di Jawa Timur, Sebanyak 350 di antaranya adalah pelanggan industri komersial. Nah, seiring pemenuhan kontrak kebutuhan gas bagi wilayah itu, pada Juli 2013 ditargetkan pelanggan industrti akan tumbuh lebih dari 15% menjadi 414 pelanggan.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo menegaskan, kanena menyangkut kepentingan banyak pihak, pemerintah bisa intervensi soal kenaikan harga gas. “Tapi pemerintah belum tahu harga yang pas berapa,” katanya. (Sumber: Kontan)