Senin, 18 Juni 2012

PASOKAN LNG UNTUK FSRU DOMESTIK BISA DARI IMPOR

Jakarta - Kementerian ESDM menyatakan pembangunan unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) wajib dilakukan meski belum ada kepastian pasokan gas alam cair (liquifled natural gas/LNG) dan dalam negeri. Pengelola atau pemilik FSRU bisa mempertimbangkan opsi impor untuk memenuhi kebutuhan LNG di FSRU bersangkutan.

Sedikitnya terdapat enam FSRU di Indonesia yang hingga kini belum mendapatkan alokasi pasokan LNG dan dalam negeri. Keenam FSRU itu berlokasi diArun, Belawan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Saat ini hanya satu FSRU yang sudah beroperasi, yakni FSRU di Teluk Jakarta, Bekasi, Jawa Barat FSRU ini bisa beroperasi setelah mendapat pasokan LNG dari Kilang Bontang.

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengungkapkan, pembangunan FSRU itu mutlak guna menunjang pipanisasi gas di seluruh daerah di Indonesia. Ketiadaan pasokan LNG dan domestik hendaknya tidak menjadi kendala untuk merealisasikan proyek FSRU. Impor LNG bisa menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan oleh perusahaan pemilik FSRU untuk memenuhi pasokan bagi FSRU bersangkutan.

“Jadi, FSRU di Arun, Belawan, Lampung,, Jawa Tengah  jawa Timur, dan Balitetap harus dibangun.

Pembangunannya bisa dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kepastian ketersediaan pasokan LNG yang sudah diperoleh dan mekanisme impor,” ungkap dia, di Jakarta, Senin (18/6).

Menurut Rudi, untuk memenuhi LNG bagi FSRU, tidak perlu ada pembedaanantara suplai dan dalam negeri atau impor. Sebab, pemenuhan energi nasional sangat penting diwujudkan, apa pun risikonya demi menunjang kesejahteraan masyarakat.

“Suplai LNG bisa dari mana saja tergantung harga dan ketersediaan pasokan, serta pertimbangan bisnis.

Bukan hanya harus harganya murah atau harus bersumber dan dalam negeri,” jelas dia.

Rudi mengatakan, produksi LNG nsional sebenarnya cukup untuk menutup seluruh kebutuhan FSRU. Hanya saja, Indonesiamasih terikat kontrak pasokan LNG dengan sejumlah dikirim ke Jepang dan 23 kargo ke Korea sepanjang tahun lalu.

Dan Kilang Bontang, sebanyak 166 kargo LNG dibeli Jepang, 24 kargo ke Korea, dan 32 kargo ke Taiwan. Sedangkan Kilang Tangguh mengapalkan LNG sebanyak empat kargo keJepang, 21 kargo ke Korea, 35 kargo ke Tiongkok, dan 55 kargo ke Amerika Serikat (AS).

"Untuk sementara, pasokan LNG dan domestik ini memang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan FSRU. Tetapi, ke depan akan ada beberapa kontrak yang habis, di mana LNG-nya bisa dimanfaatkan di dalam negeri. Namun, sekali lagi bila ada kesempatan dapat harga LNG yang lebih murah, kenapa tidak pilih impor?” kata dia.

Segera Dibangun
Sementara itu Wakil Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro berpendapat, FSRU harus Segera dibangun di Indonesia . Sebenarnya, pemerintah sudah tahu penyebab dan solusi pembangunan FSRU yang kini tak kunjung rampung. Yang dibutuhkan saat ini hanyalah ketegasan pemerintah dalam mewujudkan FSRU sebagai proyek strategis yang bisa mengatasi persoalan energi di Tanah Air.

“Pemerintah harus tegas, kalau mereka berpikir strategis, proyek ini harus jadi maka FSRU bisa jadi.

Namun, jika budaya instan dikedepankan, bisa saja pemerintah tidak akan melanjutkannya,” jelas dia.
Komaidi meyakini, pasokan gas dad enam FSRU pasti akan terserap. Saat ini misalnya, industri hanya mendapat gas sebanyak 500 jutA kaki kubik per hari (mmscfd) daRI total kebutuhan 2.700 mmscfd. Hal ini sebenarnya merupakan dampak dan ketidaksiapan pemerintah untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur pipa transmisi dan sebelumnya, pemerintah pernah merencanakan pembangunan sejumlah ESRU untuk mengamankan pasokan gas domestik. Selain FSRU di Jawa Barat dengan kapasitas 3 juta ton per tahun, juga akan dibangun FSRU lainnya, misalnya FSRU Arun yang berkapasitas 2,5 jute ton per tahun, FSRU Lampung berkapasitas 1,5-2 juta ton per tahun, dan FSRU Jawa Tengah yang berkapasitas 3 juta ton per tahun.

PT PLN (Persero) dan Exxon-Mobil Limited sebelumnya juga telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of under-standing/MoU) pasokan LNG sebanyak 230 mmscfd. Pasokan tersebut akan diambilkan dari KilangTangguh mulai tahun depan. Namun, lokasi tujuan pengiriman LNG masih menunggu perseroan, apakah akan dibawa ke FSRU Arun atau FSRU Lampung. (Sumber Investor Daily)