Minggu, 11 November 2012

DOMESTIK DAPAT TAMBAHAN LNG 20 KARGO DI 2013

 

Jakarta - Konsumen gas domestik akan mendapat tambahan pasokan gas alam cair (liquefied iaturalgast LNG) sebanyak 20 kargo mulai tahun depan. Tambahan ini berasal dan Kilang Tangguh.

Ditjen Minyak dan Gas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo mengatakan, pemerintah pasti akan menambah a1okasi gas untuk domestik tahun depan.Tambahan gas itu, salah satunya berasal dari jatah Sempra Energy dan Kilang Tangguh yang bisa dialihkan atau Sempra Diversion. Namun demikian, dia masih enggan merinci berapa total tambahan pasokan gas tersebut.

“Dan total pasokan Sempra Diversion, kami upayakan sebanyak 20 kargo bisa dibawa ke dalam negeri,” kata Evita, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut dia, pasokan sebanyak itu tidak hanya untuk PT PLN (Persero), tetapi juga industri pengguna gas. Dan pasokan sebanyak 20 kargo atau setara dengan 1,25 juta ton per tahun tersebut, sekitar l2 kargo atau sebanyak 0,75juta ton per tahun akan diberikan kepada PLN. Pasokan untuk pembangkit listrik tersebut saat ini masih dalam negosiasi harga antara PLN dan BP sebagai operator Kilang Tangguh. Negosiasi juga menentukan berapa harga yang bagus sehingga tidak terlalu tinggi mengerek rerata harga gas nasional.

Selain PLN, sebanyak 7 kargo atau 0,44 juta ton per tahun akan dialirkan Untukmemenuhi kebutuhan gas Pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh. “Gas Sempra masuk ke PIM nantinya melalui mekanisme pertukaran (swap) karena terminal belum siap,” ujar Evita.

Selama terminal belum rampung, PIM akan mendapat gas melalui pipa dan kilang tersebut. Sedangkan Kilang Tangguh akan memasok pembeli LNG Arun sejumlah yang dialirkan ke PIM.

Terminal Penampungan
Sementara itu, sisa pasokan sebesar 0,06 juta ton per tahun kemungkinan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan terminal penampungan yang siap beroperasi tahun depan, salah satunya unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage & regasification unit/FSRU) Jawa Tengah.

Evita menuturkan., hitungan pasokan gas yang akan dialokasikan untuk terminal-terminal ini akan diputuskan sesegera mungkin. “Target kami akhir November ini,” kata dia.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan sisa gas yang ada akan dijual kepasar spot bersama pasokan Sempra lainnya. Berdasarkan kontrak yang ada, jatah gas untuk Sempra bisa dialihkan ke pembeli lain sebanyak 50%. Akan tetapi, melalui negosiasi, pemerintah berhasil mengalihkan jatah Sempra hingga 90% atau setara dengan 42 kargo. Jika 20 kargo dipastikan untuk dalam negeri, maka sebanyak 22 kargo akan diekspor dengan kontrak jangka pendek hingga terminal LNG rampung.

Selain berupa LNG, kebutuhan gas domeslik juga akan mendapat tambahan gas melalui pipa. Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Hadi Prasetyo mengatakan jatah gas domestik selalu naik Sehap tahunnya. “Bahkan selama periode 2003 hingga sekarang, alokasi domestik sudah naik 250 persen” kata dia.

Apalagi, dia menambahkan, ada sejumlah proyek gas yang akan mulai berproduksi yaitu Lapangan South Mahakam, Sumpal Expansion, dan Rubi. Khusus I.apangan South Mahakam telah mulai berproduksi sejak minggu lalu setelah Total E&P Indonesie berhasil mempercepat penyelesaian proyek. Lapangan ini menghasilkan gas sekitar 202 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day /mmscfd). Kemudian, Sumpal Expansion milik ConocoPhilips memproduksi 40 mmscfd dan Rubi milik Pearl Oil Sebuku 50 mmscfd.

Indonesia hingga kini masih defisit pasokan gas. Kekurangan pasokan terjadi baik di pembangkit listrik maupun industri. Total kebutuhan gas PT PLN (Persero) mencapai 1.789 mmscfd, namun pasokan yang diperoleh baru berkisar 900 mmscfd. Sementara itu, kebutuhan gas industri yang tahun mi mencapai 1.057,68 mmscfd diperkirakan hanya akan terpenuhl 536 mmscfd.

Negosiasi Harga

Pemerintah sebelumnya menolak besaran harga gas alam cair (liqufled natural gas/LNG) pengalihan jatah Sempra Energy dan Kilang Tangguh, Papua, yang diajukan PLN dan BP Berau Limited. Harga yang diajukan dinilai masih terlalu tinggi untuk pasar doméstik.

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan, kedua pihak harus menyepakati harga baru yang lebih rendah dan yang diajukan sebesarUS$ 11-14   per juta british thermal unit (mmbtu). “PLN dan BP harus bicara kembali. Sekarang ini masih proses dan pemerintah masih menunggu hasil kesepakatan keduanya,” kata dia.

Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN Suryadi Mardjoeki mengakui harga gas yang disepakati perseroan akan memengaruhi rerata harga gas domestik bagi konsumen lainnya. Harga gas tersebut termasuk tinggi, bahkan bagi industri (Sumber : Investor Daily)