Senin, 12 November 2012

KILANG TANGGUH TERBAKAR, PRODUKSI LNG BERHENTI

Jakarta - Kebakaran yang terjadi pada Kilang Tangguh Train-2 beberapa hari lalu diperkirakan mengganggu pengiriman gas alam cair (liquefied naturalgas/LNG) ke pembeli jika gangguan berlangsung lebih dan dua minggu.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini menuturkan, Kilang Tangguh Train-2 saat ini masih dalam penghentian operasi pasca terjadinya kebakaran tersebut “Jika penghentian operasi ini berlangsung lebih dan dua minggu maka akan mengganggu pengapalan,” kata dia di Jakarta, Senin (12/11).

Produksi LNG sekarang ini sudah berhenti. Namun, pengapalan LNG masih bisa dilakukan karena BP memiliki stok LNG. Namun, stok ini tidak akan bertahan lebih dan dua minggu.
Sehingga, selama dua minggu ke depan pasokan LNG dan Kilang Tangguh ke pembelinya tidak akan terganggu.

Namun, sebelumnya Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memperkirakan penghentian operasi Kilang Tanggung Train-2 ini bisa berlangsung selama beberapa pekan. Penghentian operasi akan berlangsung cukup lama mengingat beberapa peralatan perlu perbaikan dan penggantian.

Untuk mengatasi hal ini, Rudi melanjutkan, BP Berau pastinya sudah melakukan koordinasi dengan para pembelinya terkait kejadian tersebut BP bisa mengecek pembeli mana yang cadangan gasnya cukup banyak sehingga pengirimannya bisa ditunda. ‘Tetapi kami juga minta agar BP mempercepat pengoperasian kembali Sehingga tidak terlalu berpengaruh kepada pembeli,” tegas dia.

Pada Selasa (6/11) sekitar pukul 11.30 waktu setempat terjadi kebakaran kedil di unit pendingin Tangguh Train-2. Sesuai prosedur, kegiatan operasi kilang ini segera dihentikan Sementara. Api yang diduga berasal dan pemanasan berlebih pada unit pendinginnya itu sudah dipadamkan.

Investigasi lebih dalam atas perishwa tersebut tengah dilakukan pihak terkait. Di sisi lain, saat kejadian kebakaran, Tangguh Train-i masih dalam tahap pemeliharaan (turn arouna) dan tengah persiapan beroperasi kembali. Tangguh Train-i mulai produksi lagi pada Minggu (12/11).

Saat ini, terdapat dua train di proyek Tangguh yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat Tiap train memiliki kapasitas produksi 3,8 juta ton per tahun atau total 7,6juta ton per tahun. Pasokan gas untuk dua train mi berasal dan Blok Berau, Wiriagar, dan Muturi dengan.cadangan terbukti 14,4 triliun kaki kubik. Reallsasi produksi BP Berau yang memasukkan gas ke kilang Tangguh sampal 11 Oktober 2012 tercatat 1.274 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Produksi Kilang Tangguh tersebut seluruhnya dialokasikan untuk ekspor dengan rincian ke Sempra (AS) sebesan 3,6 juta ton per tahun, ke Fujian (Tiongkok) 2,6juta ton per tahun, dan Korea Selatan sekitar 1 juta ton per tahun. Pengiriman LNG telah dimulai sejak pertengahan 2009.

Saham Kilang Tangguh dimiliki oleh BP sebesar 37,16% dan memegang posisi operator, MI Berau BV 16,3%, CNOOC Ltd 13,9%, Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd 12,23%, KG Berau/ KG Wiriagar 10%, LNG Japan Corporation 7,35%, dan Talisman 3,06%. (Sumber Investor Daily)