Minggu, 25 September 2011

CNOOC HENTIKAN PRODUKSI 15.000 BPH AKIBAT FSO TERBAKAR

JAKARTA  – Produksi CNOOC SES Ltd dari Laut Jawa sebesar 15.000 barel per hari terpaksa dihentikan sejak Jumat (23/11/11) sesuai standar keamanan prosedur akibat kebakaran kapal penampung minyak mentah (Floting Storage and Offloading/FSO) Lentera Bangsa milik PT Trada Maritime Tbk. Seperti diketahui sebelumnya, telah terjadi insiden kebakaran di engine room kapal FSO (Floating Storage and Offloading) Lentera Bangsa yang dimiliki oleh PT Trada Maritime Tbk, sebuah perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia.
Kebakaran terjadi pada pukul 08.40 WIB Jumat lalu namun api telah berhasil dipadamkan pada pukul 11:35 WIB di hari yang sama. Sebanyak 163 sumur produksi yang dikelola CNOOC SES di Laut Jawa terpaksa tidak dapat memproduksi minyak mentah jenis Widuri karena FSO Lentera Bangsa berhenti beroperasi sejak terjadinya kebakaran. “FSO Lentera Bangsa masih belum beroperasi jadi masih dibawah kendali PT Trada Maritime, akibat kebakaran tersebut kami terpaksa memberhentikan seluruh operasi di lapangan Widuri,” ujar salah seorang pejabat CNOOC SES Ltd. Kapal FSO Lentera Bangsa memiliki bobot mati (Dead Weight Ton/DWT) 127.575 ton dengan panjang 272,53 meter dan tinggi sekitar 25 meter dengan total kapasita penampungan sebanyak 700.000 barel minyak mentah. Kapal ini memiliki daya angkut 281 awak kapal. Kapal FSO Lentera Bangsa memiliki kontrak untuk menampung minyak mentah jenis Widuri dari lapangan yang dikelola oleh CNOOC SES. Saat terjadi kebakaran, FSO Lentera Bangsa tidak dalam kondisi beroperasi karena sedang dalam proses perbaikan. Saat ini Trada Maritime memiliki dan mengoperasikan 5 kapal FSO, 6 tankers, 12 tugboats dan 13 barges. Semua armada ini melayani jalur sejumlah lokasi di perairan Indonesia. (Sumber: www.energimineral.com)