Rabu, 30 Mei 2012

TOTAL INDONESIE AKAN BOR 107 SUMUR BARU

BALIKPAPAN - Total E&P Indonesie menargetkan akan membuka 107 sumur baru guna menjaga produksinya seperti yang pada tahun lalu capai 2.227 juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/mmscfd) dan minyak 81.600 barel.

Executive Vice Presiden Operations dan EKD Manager Total Hardy Pramono mengatakan rencana itu  merupakan jangka menengah Total agar jumlah produksi yang ada sekarang tidak mengalami penurunan yang drastis.

“Kita sekarang ini mempertahakan yang ada agar tidak turun tajam,” katanya saat acara Supply Chain Comunication Forum 2012 di Hotel Novotel, Balikpapan, Rabu (30/5/2012).
Hardy juga mengungkapkan terdapat total 9 drilling rig milik Total E&P yang 2 diantaranya berada di lepas pantai. Rencananya pada tahun ini akan ada penambahan 2 drilling rig baru di lepas pantai sehingga ada 4 unit yang berada di lepas pantai. “Selanjutnya, pada 2013 ditargetkan menjadi enam unit drilling rig yang berada di lepas pantai,” katanya kepada pers.

Adapun, perawatan sumur-sumur produksi lama dengan menggunakan teknologi juga akan dilakukan untuk mengurangi tekanan penurunan produksi alamiah tersebut. Hal tersebut, imbuh Hardy, diharapkan cukup efisien untuk mempertahankan angka produksi.

“Hasil produksi gas dari Total E&P Indonesie sebanyak  20 persennya digunakan untukmemenuhi kebutuhan dalam negerai seperti pada industri di Bontang,” ucapnya.

Total masih akan terus mengembangkan  sumur yang ada termasuk Termasuk  Perawatan sumur-sumur tua dan pencarian sumur eksplorasi baru dilakukan agar produksi tetap terjaga. Produksi saat ini masih mencapai 493.000 Barel Oil Equivalent per day (bopd) dengan komposisi produksi gas sebesar 2.227 mmscfd dan minyak 81.600 barel per hari.

“Total pada tahun ini menargetkan  sekitar 1.800-1.900 mmscfd,” ujarnya.
Mengenai akan habisnya kontrak pada production sharing contract (PSC) Mahakam pada 2017, Total E&P menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Namun, Hardy mengharapkan agar produksi pada blok tersebut tetap terjaga sehingga pemerintah tetap mendapatkan keuntungan.

"Pengembangan yang kita lakukan ini jala terus tidak mengarah pada 2017. Kita upayakan maksimal,” tandasnya.

Total E&P Indonesie pada acara forum komunikasi tahunan ini dihadiri 400 rekanan. Forum tersebut bertujuan untuk menyampaikan infomrasi soal pencapaian kinerja operasi 2011 serta operasi rencana jangka menengah dan panjang. Termasuk pencapaian kinerja kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan lingkungan dan tantangan di masa yang akan datang.

"Termasuk informasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di Total Indonesie. Jumlahnya kontrak kerja berjumlah sekitar 2.200 tahun 2011 lalu,” tambah Hardy.
Kepala Dinas Pengadaan II BP Migas Ahmad Muchtasar mengatakan pertemuan ini merupakan kewajiban dari KKKS dalam rangka pembinaan kepada mitra kerja.

"Hampir seluruh kegiatan operasional pengeboran dikerjakan pihak ketiga karena itu wajib  dilakukan pembinaan dan pelatihan.  Ini nanti akan berpengaruh pada operasional dan kinerja perusahaan,” tambah Muchtasar. (http://www.okezone.com/)