Selasa, 07 Agustus 2012

BPMIGAS PASTIKAN TAMBAHAN LNG UNTUK DOMESTIK


Jakarta  - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memastikan pasokan  gas alam cair atau LNG untuk domestik akan bertambah sebanyak 230 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang akan dikirim dari kilang LNG Tangguh, Papua.

Komitmen tersebut merupakan komitmen BPMIGAS untuk memprioritaskan pasokan gas dalam bentuk gas bumi melalui pipa  maupun gas alam cair agar industri domestik semakin dapat memiliki daya saing yang lebih baik.

Kepala BPMIGAS menyatakan pada tahun depan BP Indonesia selaku operator tangguh akan berkomitmen memasok kebutuhan dalam negeri sebesar 230 juta kaki kubik per hari (million metric standart cubic feet per day/mmscfd).

"Itu kan mereka baru Mou saja. Pada rapat kerja tadi BP Indonesia akan menambah pasokan domestik sebesar 230 mmscfd dari train 1 dan 2," ujar Kepala BP Migas Raden Priyono di Kantor Pusat Pertamina.

Namun dia menjelaskan bahwa yang menjadi kendala saat ini adalah infrastruktur seperti terminal penerima LNG didalam negeri maupun pipa penghubung dari terminal penerima LNG ke industri atau pembangkit yang akan menggunakan LNG tersebut.

Saat ini baru ada satu terminal penerima LNG yaitu yang dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina di Teluk Jakarta, sementar pembangunan terminal penerima LNG lainnya masih dalam tahap perencanaan.

“Tergantung kesiapan infrastruktur dalam negeri. Efektif mulai 2013," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan alokasi gas tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik PLN di Bintuni, Papua dan sebagian lagi akan digunakan untuk Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat ataupun Lampung.

Dirjen Migas Evita Legowo menyatakan gas dari lapangan gas Tangguh dapat berupa gas alam untuk pembangkit listrik di Bintuni dan sebagian lagi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk FSRU Jawa Barat ataupun Lampung. "Kerjasamanya langsung dengan PLN dan akan tiba di masyarakat dalam bentuk listrik," katanya. (*)