Jakarta - Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memastikan pasokan
gas alam cair atau LNG untuk domestik
akan bertambah sebanyak 230 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang akan dikirim
dari kilang LNG Tangguh, Papua.
Komitmen tersebut merupakan komitmen BPMIGAS untuk
memprioritaskan pasokan gas dalam bentuk gas bumi melalui pipa maupun gas alam cair agar industri domestik
semakin dapat memiliki daya saing yang lebih baik.
Kepala BPMIGAS menyatakan pada tahun depan BP
Indonesia selaku operator tangguh akan berkomitmen memasok kebutuhan dalam
negeri sebesar 230 juta kaki kubik per hari (million metric standart cubic feet
per day/mmscfd).
"Itu kan mereka baru Mou saja. Pada rapat kerja
tadi BP Indonesia akan menambah pasokan domestik sebesar 230 mmscfd dari train
1 dan 2," ujar Kepala BP Migas Raden Priyono di Kantor Pusat Pertamina.
Namun dia menjelaskan bahwa yang menjadi kendala saat
ini adalah infrastruktur seperti terminal penerima LNG didalam negeri maupun
pipa penghubung dari terminal penerima LNG ke industri atau pembangkit yang
akan menggunakan LNG tersebut.
Saat ini baru ada satu terminal penerima LNG yaitu
yang dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina di Teluk Jakarta,
sementar pembangunan terminal penerima LNG lainnya masih dalam tahap
perencanaan.
“Tergantung kesiapan infrastruktur dalam negeri.
Efektif mulai 2013," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan alokasi
gas tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik PLN di Bintuni, Papua dan
sebagian lagi akan digunakan untuk Floating Storage Regasification Unit (FSRU)
Jawa Barat ataupun Lampung.
Dirjen Migas Evita Legowo menyatakan gas dari lapangan
gas Tangguh dapat berupa gas alam untuk pembangkit listrik di Bintuni dan
sebagian lagi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) untuk FSRU Jawa Barat
ataupun Lampung. "Kerjasamanya langsung dengan PLN dan akan tiba di
masyarakat dalam bentuk listrik," katanya. (*)