Jakarta - PT Chevron Pacific Indonesia telah mengeluarkan investasi sebesar US$ 30
Miliar selama 10 tahun untuk dapat meningkatkan produksi minyak Indonesia. Investasi tersebut digunakan perusahaan untuk penambahan sumur produksi, peningkatan pemakaian teknologi yang lebih maju dan lain-lain.
Demikian disampaikan VP Policy Government and Public Affairs
Chevron, Yanto Sianipar pada acara Focus Group Discusion Kepastian Hukum dan
Pengaruhnya Terhadap Investasi di Sektor Migas yang diselenggarakan oleh Energy and Mining Editor Society di Jakarta, Rabu (7/11).
"Selama 10 tahun terakhir kita sudah keluarkan
investasi sebesar US$ 30 Miliar. Hasilnya 44% produksi minyak nasional
disumbangkan dari kita," kata Yanto.
Lebih lanjut Yanto mengatakan, investasi sebesar US$ 30
Miliar tersebut lebih banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan
pengeboran sumur. "Pengeboran sumur tahun ini kita lakukan dua kali lipat
dari tahun sebelumnya," katanya.
Akhir Oktober lalu, Chevron mulai mengembangkan lapangan
minyak di Duri Utara atau North Duri Development (NDD) Area 13 di Riau. Proyek
senilai US$ 500 Juta tersebut diproyeksikan akan mampu menambah produksi minyak
sebesar 17.000 barel per hari dan akan menambah 539 sumur baru. (*)