Senin, 12 Maret 2012

PENERIMAAN MIGAS DIPREDIKSI CAPAI US$32 MILIAR

Jakarta - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) menargetkan penerimaan negara dari hasil pengelolaan industri hulu migas melalui sistem kontrak bagi hasil pada tahun ini minimal akan mencapai US$32 miliar dengan asumsi produksi tercapai 910.000 barel per hari dan patokan harga minyak mentah Indonesia sebesar US$105 per barel.

Hal tersebut disampaikan oleh BPMIGAS dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR hari ini di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut hadir pula Dirjen Migas Evita Legowo, Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan dan Kepala BPH Migas Andi Sommeng dan sejumlah pejabat terkait lainnya. Meskipun demikian, pemerintah melalui Dirjen Migas Evita Legowo menyampaikan bahwa target minyak mentah terjual yang diusulkan dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar 930.000 barel per hari.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon menegaskan sebaiknya Pemerintah menetapkan target produksi yang sesuai dengan kemampuan di lapangan dengan mengesampingkan pertimbangan politis. "Seharusnya dipakai target yang realistis, jika memang 930.000 barel per hari tidak realistis maka tentunya harus dipakai angka produksi dibawah itu sehingga akan didapat angka APBN yang memang sesuai dengan kondisi dan realitas yang ada," katanya.

Berdasarkan data produksi di lapanga, pada bulan Januari produksi minyak nasional tercatat sebesar 884.400 barel per hari, bulan Februari sebesar 885.200 barel per hari dan Maret diperkirakan sebesar 890.000 barel per hari. Menyusul bulan April sebesar 923.700 barel per hari.

Pada bulan Mei produksi minyak mentah dan kondensat Indonesia diprediksi akan mengalami kenaikan seiring adanya sejumlah usaha yang diasumsikan berhasil tanpa gangguan yaitu mencapai 921.400 barel per hari, bulan Juni sebesar 919.100 barel per hari dan Juli mencapai 916.800 barel per hari. Disusul kemudian bulan Agustus sebesar 914.500 barel per hari, bulan September 912.200 barel per hari, bulan Oktober mulai kembali menurun menjadi 902.000 barel per hari, November menjadi 907.700 barel per hari dan Desember menjadi 905.400 barel per hari. (*)