Jakarta - General Electric, perusahaan energi dari Amerika akan memasok dua turbin gas frame 6FA untuk WIKA yang merupakan kontraktor pembanguan pembangkit listrik di Tanjung Batu, Kalimantan Timur.
Teknologi turbin gas F-class
GE telah terpilih untuk perluasan Pembangkit Listrik Kaltim Baru di Tanjung
Batu, sebuah proyek yang akan membantu memenuhi kebutuhan listrik tambahan
dalam mendukung pertumbuhan perekonomian yang kuat di Indonesia Timur, Provinsi
Kalimantan.
Untuk
proyek tersebut, GE akan memasok dua turbin gas frame 6FA untuk WIKA, sebuah perusahaan EPC terintegrasi dan
investasi yang berbasis di Jakarta. Pabrik ini akan membantu menjaga stabilitas
jaringan dengan memenuhi kebutuhan listrik selama periode puncak. Awalnya,
kedua unit teknologi GE akan beroperasi pada mesin diesel berkecepatan tinggi
(HSD), setelah mengamankan kontrak gas, mereka akan beralih ke gas alam dengan
menggunakan HSD sebagai bahan bakar cadangan.
“Pengembangan
pembangkit ini, didukung oleh teknologi turbin gas F-class GE yang sudah terbukti, yang akan memungkinkan Perusahaan
Listrik Negara (perusahaan BUMN) untuk meningkatkan pasokan listrik di wilayah
Kalimantan Timur, sekaligus mengurangi biaya operasi jangka panjang dengan
mengubah bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas dan menggabungkannya ke
siklus tertutup,” kata Slamet Maryono, Direktur Operasional WIKA. “Sementara
wilayah tersebut belum mendapat pasokan gas alam, fleksibilitas dari teknologi
6FA memungkinkan pembangkit untuk dioperasikan dengan bahan bakar
non-tradisional.”
Selain
memasok dua turbin gas frame 6FA, GE
juga akan menyediakan layanan teknis instalasi dari pengujian unit, pelatihan
dan kinerja. GE berencana untuk mengirimkan turbin gas pada bulan November 2012
dan memulai pelayanan komersial pada akhir Juni 2013, masing-masing unit dapat
memproduksi sekitar 70 megawatt pada siklus terbuka.
Turbin
gas Frame 6FA GE merupakan salah satu
jenis teknologi F-class. Lebih dari
1.400 jenis teknologi F turbin gas, termasuk 140 Frame 6FA turbin gas, telah terjual secara global dan beroperasi
pada tingkat efisiensi yang tinggi dalam siklus tertutup atau siklus
regenerasi. Dua unit untuk Kaltim Baru akan memiliki efisiensi termal sekitar
32,5 persen dalam siklus terbuka dengan kecepatan tinggi solar, lalu di bawah
54 persen tingkat efesiensi yang dikonversikan dalam siklus tertutup dengan gas
alam.