Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Legowo mengatakan saat ini pihaknya tengah
menyelesaikan perhitungan volume gas LNG yang dibutuhkan floating strorage and
regasification unit (FSRU) laut utara Jawa Tengah.
Kepastian proyek FSRU Jawa Tengah menunggu kepastian adanya kebutuhan
dan pasokan gas yang cukup. Saat ini pemerintah sedang menghitung alokasi
pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang bisa dikirim ke FSRU
Jawa Tengah. Pasokan gas akan berasal dari Kilang LNG Tangguh.
Dalam waktu dekat, perhitungannya akan segera tuntas.
"Sedikit lagi selesai perhitungannya," ujarnya saat ditemui di kantor
Kementerian ESDM, Selasa (6/11).
Dia menargetkan penghitungan kebutuhan gas alam cair bagi
FSRU Jateng akan tuntas bulan ini. Setelah itu, Pertamina sebagai pengelola
akan membangun infrastruktur FSRU tersebut. "Kami berharap FSRU bisa
beroperasi sesuai target yakni akhir 2014," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto
menegaskan Pertamina sanggup untuk meneruskan proyek yang telah dihentikan
ini."Kami minta kejelasan mengenai pasokan gas untuk FSRU ini. Kalau
pemerintah sudah memerintahkan melanjutkan, seharusnya mereka menyiapkan
gasnya. Toh, gas nya juga ada," ujarnya
Dia menegaskan paling tidak untuk pasokan bisa mengandalkan
dari pasar domestik atau impor LNG. Namun, untuk impor akan terkendala harga
gas di pasar internasional yang cukup tinggi dibanding harga domestik.
"Kecuali kalau pembeli domestik sudah siap, kita juga siap," katanya.
Sebelum dihentikan, Pertamina mengklaim sudah mulai
melakukan pembebasan tanah. Perseroan telah mengucurkan dana Rp 80 miliar dari
total nilai investasi proyek USD 400 juta yang seluruhnya dibiayai dari dana
internal perseroan. (Sumber: Merdeka.com)